Masyarakat Harus Berinovasi, Adaptasi dan Berkolaborasi - FloresMerdeka

Home / Ekonomi Bisnis

Jumat, 26 November 2021 - 13:28 WIB

Masyarakat Harus Berinovasi, Adaptasi dan Berkolaborasi

Menteri Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Sandiaga Salahuddin Uno

LABUAN BAJO, FLORESMERDEKA.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Meparekraf), Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap agar masyarakat tetap optimis sembari melakukan inovasi, adaptasi dan berkolaborasi di tengah pandemi covid 19. Hal ini dikemukakan Menteri Sandiaga saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Virtual Conference Economic Outlook 2022.

Kegiatan bertajuk “Akselerasi Pembangunan Pariwisata 2022,” ini diselenggarakan oleh Berita Satu Media Holdings bekerja sama dengan PT Pertamina Persero dan Bank Mandiri,pda Selasa (23/11/2021). Menteri Parekraf  mengatakan, semua sektor terkena dampak pandemi covid 19 tak terkecuali dunia pariwisata dan ekonomi kreatif

Dia menyebutkan dampak paling signifikan yang dirasakan oleh dunia pariwisata yakni jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pun nusantara yang mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah okupansi hotel, devisa dan beberapa pelaku industri parekraf juga mengalami penurunan pemasukan.Selain itu, tidak sedikit pekerja di sektor parekraf yang terpaksa dirumahkan.

Meskipun demikian, ia berharap agar kita tetap menumbuhkan optimisme dan harapan karena 34 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Percayalah badai pasti berlalu dan kita mampu melewati tantangan seperti saat ini. Saya selalu mengingatkan agar kita terus menerapkan tiga strategi utama yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi” ujarnya.

Menteri Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf  akan selalu menerapkan konsep berkeadilan, yakni tepat waktu, tepat sasaran dan tepat tujuan. Kemenparekraf turut melakukan akselerasi vaksinasi di berbagai destinasi wisata. Dia menyebutkan, beberapa destinasi wisata di Indonesia telah masuk dalam zona hijau dan mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan. Selain itu, iven-iven juga mulai bergairah salah satunya yakni International World Superbike di Sirkuit Mandalika.

“Semoga kabar positif ini bisa menjadi momentum bangkitnya ekonomi di Indonesia dan siap menyongsong tahun baru 2022,” harap dia.

Pada kesempatan itu, ia juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dengan 3G yakni Gercep  (Gerak cepat), Geber (Gerak bersama) dan Gaspol (Garap semua potensi lapangan kerja) sehingga sektor parekraf segera bangkit kembali dan mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya demi mensejahterakan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengatakan, pihaknya mendorong agar industri pariwisata di Labuan Bajo memperkuat adaptasi tren baru pariwisata pascapandemi, termasuk menghadirkan produk-produk wisata bagi para wisatawan.

Menurut dia, industri pariwisata di Labuan Bajo sudah mulai beradaptasi dengan menghadirkan produk wisata. Salah satunya dengan memperkuat sektor meeting, incentive, conferene and exhibition (MICE).  Ia berharap, produk-produk wisata dapat terus diperkuat ke depan.

“Tren pariwisata di era new normal berubah arah. Banyak yang datang untuk mengadakan rapat di Labuan Bajo sehingga saat ini disediakan beberapa opsi meeting. Seperti meeting on the venue (rapat di ruangan), meeting by the beach (rapat di tepi pantai), meeting on boat (rapat di kapal), dan meeting on destination (rapat di destinasi). Hal ini juga dilakukan dalam rangka menyongsong KTT G20,” jelas Shana.

Dia mengatakan, Labuan Bajo sebagai destinasi super premium yang dimaksud adalah tentang kualitas dalam memberi pengalaman kepada wisatawan dengan tetap terintegrasi dengan konsep wisata berkelanjutan. Dia menyebutkan, ada tujuh indikator yang difokuskan dalam pengembangan pariwisata yakni, pelestarian lingkungan, peningkatan SDM, manajemen perjalanan, kuliner, keamanan, kesehatan, pengembangan unsur amenitas termasuk akomodasi dan fasilitasi lain seperti jalan, pelabuhan dan aktivitas lainnya.

BPOLBF, sebut dia, terus mendorong dan membedah agar pariwisata Labuan Bajo berkualitas, pariwisata yang menawarkan pengalaman luar biasa dan membuat rindu. Selain  itu, bagaimana konsep wisata tata ruang dan premium terintegrasi sehingga menghasilkan pengalaman yang tidak terlupakan.

“Ini adalah konsep quality tourism yang dikembangkan di Labuan Bajo,” tambahnya.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Budijanto Tirtawisata selaku Direktur Utama PT Panorama Sentrawisata Tbk, Direktur Keuangan dan Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Trisnadi Yuirisman, CEO PT Global Tiket Network (Tiket.com) George Hendrata dan Peter van Zyl selaku Presiden Direktur dan CEO Allianz Indonesia.*(fmc)

         

Share :

Baca Juga

Ekonomi Bisnis

Jumlah Penduduk Miskin di NTT 20,99 Persen

Ekonomi Bisnis

Sosialisasi Program Annual Meeting Signing Blue

Ekonomi Bisnis

Lembor Selatan: Kaya Potensi, Miskin Perhatian

Ekonomi Bisnis

KLHK Dukung Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo

Ekonomi Bisnis

Anggota DPRD Nagekeo Kunjungi “Moeda Tani Farm” di Sikka

Ekonomi Bisnis

Jeritan Hati Petani Vanili

Ekonomi Bisnis

Gubernur Minta Perbankan Beri Kontribusi Nyata

Ekonomi Bisnis

Denny’s Mart Buka Cabang Kelima di Labuan Bajo