KLHK Dukung Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo - FloresMerdeka

Home / Ekonomi Bisnis

Rabu, 7 Oktober 2020 - 07:33 WIB

KLHK Dukung Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo

Pose bersama usai press conference Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, Rabu (7/10/2020).

Pose bersama usai press conference Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, Rabu (7/10/2020).

LABUANBAJO, FLORESMERDEKA.COM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mendukung inisatif Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, NTT. 

Hal tersebut disampaikan Menteri KLHK, Siti Nurbaya dalam sambutannya melalui video saat press conference Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Rabu (7/10/2020). 

Dikatakan, pemerintah mendukung penuh partisipasi para penggagas konversi sampah menjadi material yang memiliki manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungannya.

“Pemerintah menghargai setinggi-tingginya mereka yang menggerakkan sebanyak mungkin orang untuk mengurai sampah menjadi salah satu mata rantai dari konsep ekonomi sirkulasi,” kata Menteri Siti. 

Lebih lanjut Menteri KLHK menegaskan, pihaknya akan selalu mendukung semua pihak penyelenggara ekonomi sirkulasi dari sampah ini, terutama sampah plastik, yang sering dituding sebagai material pencemar lingkungan. 

“KLHK mengucapkan terima kasih, khususnya untuk PT. Tirta Fresindo Jaya yang tidak hanya berproduksi dengan menggunakan bahan plastik, namun juga berinovasi memperlihatkan rasa tanggung jawabnya dengan beragam inisiatif, khususnya tentang pengelolaan serta pemanfaatan sampah plastik,” ujarnya.

Sementara itu, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya, Ronald Atmadja mengatakan, Le Minerale memiliki komitmen tinggi mendukung upaya pemerintah, juga ingin berkontribusi sebesar-besarnya mengelola sampah plastik. 

Dikatakan, saat ini pihakya sedang menyusun road map sustainability plastik, mulai dari bahan baku sampai sampah yang akan dikelola dengan baik serta mendukung kelestarian lingkungan. 

“Botol dan galon Le Minerale terbuat dari plastik PET yang dapat didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan. Le Minerale bersama KLHK sedang intens menjalin kerja sama untuk bergerak bersama,” katanya. 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI) Christine Halim menyoroti paradigma masyarakat seringkali kurang tepat. 

Dikatakan, platstik PET seperti yang digunakan pada botol dan galon sekali pakai adalah bahan yang paling ramah lingkungan jika dibandingkan dengan jenis plastik lainnya, karena paling mudah di daur ulang. 

Sampah plastik PET kata dia, harus dilihat dan diperlakukan sebagai bahan baku, bukan sebagai sampah yang tidak bernilai. Sebab industri daur ulang memerlukan sampah plastik dalam jumlah besar, terutama jenis PET dengan kode 1 seperti yang dipakai botol dan galon sekali pakai. 

Lantaran harganya mahal ungkap Christine, sampah plastik PET menjadi rebutan para pemulung dan sulit ditemukan di tempat pembuangan akhir.

“Plastik jenis PET seperti yang dipakai botol dan galon Le Minerale paling mahal harganya dan paling bernilai untuk didaur ulang,” katanya. 

Hasilnya terang dia, berupa barang-barang komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti polyester, dacron sintetis, geotextile, bantal, baju winter, kancing. 

Dijelaskan, plastik PET dapat didaur ulang hingga 50 kali dan menghemat bahan baku produksi. Tren permintaan ekspornya terus naik. 

“Karena itu kami menghimbau masyarakat melakukan pemilahan sampah dari rumah, bekerja sama dengan bank sampah atau petugas pemilahan sampah, agar plastik tersebut menjadi sumber ekonomi berkelanjutan,” tegas Christine.

Dikatakan, kerja sama itu akan terus membesar dan bekerja sinergis, bukan hanya mengelola plastik sampah kemasan Le Minerale tapi juga merek-merek lain.

Di tempat yang sama, Sustainability Manager Le Minerale, Febri Hutama, mengatakan, dengan pendekatan ekonomi sirkular, sampah plastik yang semula dipandang sebagai masalah justru mendatangkan rejeki dan berkah. 

“Karena selain menjaga lingkungan, dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat,” imbuhnya.

Menutup konferensi press, koordinator IWP Ica Marta Muslin mengucapkan terima kasih, atas dukungan Le Minerale pada Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo. 

“Mewakili IWP dan masyarakat Pulau Komodo, saya mengucapkan terima kasih. Kami optimis dapat melindungi aset pariwisata kami sekaligus mendapatkan tambahan finansial dari pengelolaan sampah,” tandasnya. 

Untuk diketahui, produk air minum Le Minerale dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Pulau Komodo, Le Minerale bekerja sama dengan Indonesia Waste Program (IWP) dan Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI).

IWP bertugas melakukan edukasi kepada masyarakat Pulau Komodo, serta mengumpulkan dan memilah sampah plastik. 

Sedangkan ADUPI berperan dalam pengolahan sampah plastik menjadi produk baru yang bernilai ekonomi tinggi. (san)

         

Share :

Baca Juga

Ekonomi Bisnis

BPOLBF Perkuat Akselerasi Sertifikasi CHSE dan Vaksinasi Covid-19

Ekonomi Bisnis

Pariwisata untuk Pertumbuhan Inklusif

Ekonomi Bisnis

Tingkatkan Pemahaman Naturalist Guide di TNK

Ekonomi Bisnis

Protokol CHSE, Bentuk Adaptasi Kebangkitan Sektor Pariwisata

Ekonomi Bisnis

Pelatihan Inkubasi Makanan Lokal Bagi Pelaku UMKM

Ekonomi Bisnis

BPOLBF Dorong Desa Wisata Mandiri Kawasan Floratama

Ekonomi Bisnis

Peternak Resah, Ratusan Ekor Babi Mati Mendadak

Ekonomi Bisnis

Presiden Jokowi Resmikan Sarpras Pariwisata di Labuan Bajo