LABUAN BAJO, FLORESMERDEKA.com-Pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar) terus digenjot. Selain untuk mendukung pariwisata super premium, pembangunan ini juga untuk persiapan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023.
Total ada sembilan paket jalan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam hal ini dikerjakan oleh Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN)NTT. Selain infrastruktur jalan, beberapa obyek wisata juga telah selesai dibangun seperti kawasan puncak Waringin sebagai salah satu tempat terbaik untuk menikmati sunset berikut pemandangan lanskap kota Labuan Bajo dan gugusan pulau-pulau yang terbentang di perairan laut Labuan Bajo.
Selain Puncak Waringin, fasilitas wisata lainnya seperti Goa Batu Cermin juga dalam proses penyelesaian.Pembangunan infrastruktur ini dilakukan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi dan perbaikan hunian penduduk melalui rencana induk pembangunan infrastruktur.
Penataan Goa Batu Cermin kini hampir rampung 100 persen. Pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT. Karya Shinta Manarito dengan anggaran APBN TA 2020 sebesar Rp 27,5 miliar.Kawasan Goa Batu Cermin diharapkan menjadi daya tarik selain Komodo dan obyek wisata lainnya di Manggarai Barat.
Sementara itu, guna mendukung pelaksanaan KTT G-20, pembangunan infastruktur jalan dari Kota Labuan Bajo menuju kawasan Golo Mori terus dikerjakan. Jalan sepanjang sekitar 32 kilometer kini tengah dikerjakan. Dalam rangka mendukung KTT G-20 ini, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.Anggaran sebesar itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur untuk KSPN Labuan Bajo meliputi bidang sumber daya air, pembangunan jalan, jembatan, bidang pemukiman dan perumahan.
Pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air sendiri dialokasikan anggaran sebesar Rp 67,7 miliar. Selain itu juga untuk pembangunan sarana-prasarana pengaman Pantai Loh buaya di Pulau Rinca dalam bilangan Taman Nasional Komodo. Selain itu, pembangunan bidang jalan dan jembatan, peningkatan jalan kawasan pariwisata di Waecicu dan pembangunan jalan akses pelabuhan yang menelandana sekitar Rp 420,1 miliar.
Sedangkan untuk bidang permukiman dialokasikan dana sekitar Rp 646,3 miliar. Dana sebesar itu untuk penataan kawasan Pantai Marina-Bukit Pramuka dan penataan kawasan Puncak Waringin. Kementerian PUPR juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 174,5 miliar.
Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina dalan setiap kesempatan mengatakan, pembangunan yang sedang giat dilakukan di Labuan Bajo khususnya dan Flores pada umumnya bertujuan untuk mempercepat kemajuan pengembangan pariwisata yang pada akhirnya bermuara pada kesejahtaraan masyarakat. Di daerah ini.(fmc)