MAUMERE, FLORESMERDEKA.COM– Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Flores, NTT merupakan salah satu desa beriklim kering. Untuk memberdayakan lahan kering itu mereka menerapkan pola pertanian irigasi tetes. Sebab sistem pertanian irigasi tetes sangat cocok diterapkan di wilayah-wilayah beriklim kering atau minim sumber daya air.
Kepala Desa Waiara, Paulus Plapeng kepada floresmerdeka.com, Sabtu pekan lalu mengatakan, irigasi tetes sangat cocok diterapkan di wilayahnya. Untuk mendukung kegiatan irigasi tetes pemerintah desa mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 30 juta untuk membantu para petani di wilayah itu. Lahan seluas seperempat hektar telah diolah dan kini siap ditanami. Lahan tersebut masih berstatus pinjam pakai selama tiga tahun.
Sebanyak tujuh kelompok tani yang mengerjakan lahan tersebut. Lahan itu akan ditanami aneka tanaman hortikultura seperti tomat, cabai rawit, terung dan pepaya.
Ketua Kelompok Tani Suka Maju, Lambertus Mbozang, mengatakan, pihaknya antusias mempelajari sistem irigasi tetes ini karena sangat membantu petani. Para petani mulai belajar mengolah lahan, menata bedeng, menanam hingga cara menggunakan jaringan irigasi tetes melalui teknologi HP.
Selama ini, jelasnya, pola pertanian masih sangat tradisional dan menghadapi banyak kendala. Mereka harus bekerja keras, mengambil air di sumur-sumur buatan untuk menyiram tanaman. Pekerjaan yang sangat menguras pikiran, tenaga dan waktu.
Hal senada diungkapkan Yance Maring, seorang petani muda. Ia merupakan ahli yang memperkenalkan sistem pengembangan pertanian irigasi tetes.
Menurutnya, Desa Waiara sangat cocok untuk mengembangkan sistem irigasi tetes mengingat sumber air di wilayah ini sangat minim. Sistem pertanian yakni menggunakan teknologi seperti HP dan juga plastik mulsa guna membantu kelembapan tanah dan menghambat pertumbuhan gulma.
Pantauan floresmerdeka.com, lahan seluas seperempat hektar tersebut terletak di belakang Kantor Desa Waiara. Sebanyak sepuluh bedeng berukuran sekitar 25 meter telah dipasang plastik mulsa dan selang. Sementara itu, benih tanaman sedang dalam persemaian. (eri)