Desa Waiara Kembangkan Irigasi Tetes - FloresMerdeka

Home / Ekonomi Bisnis

Senin, 17 Agustus 2020 - 14:45 WIB

Desa Waiara Kembangkan Irigasi Tetes

Lahan budidaya tanaman hortikultura di Desa Waiara yang sedang dikelola oleh kelompok petani setempat. (Foto: Yeremias Y. Sere/ Flores Merdeka)

Lahan budidaya tanaman hortikultura di Desa Waiara yang sedang dikelola oleh kelompok petani setempat. (Foto: Yeremias Y. Sere/ Flores Merdeka)

MAUMERE, FLORESMERDEKA.COM– Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Flores, NTT merupakan salah satu desa beriklim kering. Untuk memberdayakan lahan kering itu mereka menerapkan pola pertanian irigasi tetes. Sebab sistem pertanian irigasi tetes sangat cocok diterapkan di wilayah-wilayah  beriklim kering atau minim sumber daya air. 

Kepala Desa Waiara, Paulus Plapeng kepada floresmerdeka.com, Sabtu pekan lalu mengatakan, irigasi tetes sangat cocok diterapkan di wilayahnya. Untuk mendukung kegiatan irigasi tetes pemerintah desa mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 30 juta untuk membantu para petani di wilayah itu. Lahan seluas seperempat hektar telah diolah dan kini siap ditanami. Lahan tersebut masih berstatus pinjam pakai selama tiga tahun.

Sebanyak tujuh kelompok tani yang mengerjakan lahan tersebut. Lahan itu akan ditanami aneka tanaman hortikultura seperti tomat, cabai rawit,  terung dan pepaya.

Ketua Kelompok Tani Suka Maju, Lambertus Mbozang, mengatakan, pihaknya antusias mempelajari sistem irigasi tetes ini karena sangat membantu petani. Para petani mulai belajar mengolah lahan, menata bedeng, menanam hingga cara menggunakan jaringan irigasi tetes melalui teknologi HP.

Selama ini, jelasnya, pola pertanian masih sangat tradisional dan menghadapi banyak kendala. Mereka harus bekerja keras, mengambil air di sumur-sumur buatan untuk menyiram tanaman. Pekerjaan yang sangat menguras pikiran, tenaga dan waktu.

Hal senada diungkapkan Yance Maring, seorang petani muda. Ia merupakan ahli yang memperkenalkan sistem pengembangan pertanian irigasi tetes.

Menurutnya, Desa Waiara sangat cocok untuk mengembangkan sistem irigasi tetes mengingat sumber air di wilayah ini sangat minim. Sistem pertanian yakni menggunakan teknologi seperti HP dan juga plastik mulsa guna membantu kelembapan tanah dan menghambat pertumbuhan gulma.

Pantauan floresmerdeka.com, lahan seluas seperempat hektar tersebut terletak di belakang Kantor Desa Waiara. Sebanyak sepuluh bedeng berukuran sekitar 25 meter telah dipasang plastik mulsa dan selang. Sementara itu, benih tanaman sedang dalam persemaian. (eri)

         

Share :

Baca Juga

Menparekraf Sandiaga Uno.(foto: Humas BPOLBF)

Ekonomi Bisnis

Kemenparekraf Pastikan Pengembangan DSP Sesuai Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

Ekonomi Bisnis

Kopdit Setia Janji dan Suka Damai Buka TP di Kukusan

Ekonomi Bisnis

Paroki Datak Inisiasi Tanam Jagung 750 Hektar

Ekonomi Bisnis

Stef Nali : Proyek Persemaian Benih, Bukan Perambahan Hutan

Ekonomi Bisnis

Empat Sektor Pembangunan Pertanian di Matim

Ekonomi Bisnis

40 Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo Terima Bantuan Sembako
Bank NTT Dapat Tiga Penghargaan TOP BUMD

Ekonomi Bisnis

Bank NTT Dapat Tiga Penghargaan TOP BUMD

Ekonomi Bisnis

Kopi Fine Rabusta Manggarai Timur Tembus Negara Belanda