Kecamatan Sano Nggoang: Kaya Potensi Miskin Perhatian - FloresMerdeka

Home / Ekonomi Bisnis

Rabu, 20 Oktober 2021 - 01:32 WIB

Kecamatan Sano Nggoang: Kaya Potensi Miskin Perhatian

Jembatan rusak di jalur jalan menuju Sano Nggoang. (Foto:Kornelis/Floresmerdeka)

Jembatan rusak di jalur jalan menuju Sano Nggoang. (Foto:Kornelis/Floresmerdeka)

LABUAN BAJO, FLORESMERDEKA.com- Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal akan sumber daya alamnya. Selain pertanian, perkebunan dan peternakan, kawasan ini juga kaya akan destinasi wisata alam dan budaya yang beragam. Sebut saja Danau Sano Nggoang yang merupakan danau terluas di Nusa Tenggara Timur  (NTT) dan  wisata religius seperti Gereja Katolik Rekas dan Nunang di Desa Wae Sano.

Meskipun kaya akan sumber daya alam dan budaya namun ketersediaan berbagai infrastruktur pelayanan publik seperti jalan raya, listrik, air bersih, sarana telekomunikasi masih memprihatinkan. Kondisi ini dapat dilihat pada akses jalan ke wilayah tersebut yang cukup sulit. Ada dua jalur jalan utama menuju Sano nggoang yakni jalur Langgo, Dewa Wae Lolos atau dari Bambor menuju Sano Nggoang dalam kondisi yang memprihatinkan.

Kedua jalur jalan tersebut dalam kondisi rusak parah. Buruknya infrastruktur jalan sangat menghambat arus transportasi dan mobilisasi barang dan manusia ke dan dari Sano Nggoang. Padahal, kedua jalur ini merupakan penopang urat nadi utama perekonomian masyarakat di wilayah itu. Seperti diungkapkan oleh sejumlah warga kepada floresmerdeka, pada Kamis pekan lalu mengungkapkan, keprihatinan mereka atas kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada tahun anggaran 2018 lalu, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan jalan dari Langgo-Nunang sepanjang 23 kilometer. Namun, jalan tersebut baru diaspal sepanjang satu kilometer. Disinyalir, pembangunan jalan tersebut belum dapat dilanjutkan karena masyarakat masih menolak pengembangan proyek geothermal.

“Kami dengar, pembangunan jalan ke Sano Nggoang dipending karena masyarakat masih menolak proyek geothermal,”ujar sumber floresmerdeka.

Kondisi jalan ke kawasan ini memang sangat memprihatinkan. Boleh dibilang hampir 90% jalan dalam kondisi rusak parah. Di beberapa titik, aspal jalan sudah terkelupas habis. Bebatuan kerikil berserakan di jalan dan sejumlah jembatan atau deker ambruk atau rusak parah sehingga menghambat mobiliasi manusia dan barang.

Kerinduan masyarakat Sano Nggoang untuk menikmati akses jalan yang mulus rupanya harus ditunda.Padahal, wilayah Sano Nggoang kaya akan sumber daya alam, budaya dan pariwisatanya. Wilayah ini juga terkenal sebagai penghasil beberapa jenis komoditas unggulan seperti kemiri, cengkeh, vanili, kopi dan tanaman hortikultura.

Selain hasil komoditi pertanian, perkebunan dan peternakan, kawasan ini juga memiliki sejumlah obyek wisata yang menarik jika dikembangkan. Danau Sano Nggoang adalah salahsatu destinasi wisata alam yang indah berikut Kampung Nunang, Desa Wae Sano merupakan salah satu desa wisata yang akan dikembangkan sebagai salah satu tujuan pariwisata berkelas internasional. Selain itu, air terjun Cunca Rami dan beberapa perkampungan tua di sekitarnya merupakan kekayaan alam dan budaya yang bila dikelola secara maksimal dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat di wilayah itu.

Kawasan Parek, Paku, Leheng, Cereng, Paku, Bokak Rangga, Daleng, Tenda, Gurung, Taal, Ndasak, Kandang, Pulau Nuncung, Nggoang, Nunang, Lempe dan beberapa kampung di sekitarnya merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya alam dan budaya. Berbagai infrastruktur telah dibangun di wilayah itu seperti jalan, listrik, air dan telekomunikasi namun sebagian besar warga belum dapat menikmatinya karena belum menjangkau semua kawasan atau kwalitas pembangunan yang buruk.Di beberapa wilayah bahkan belum dijangkau oleh sinyal internet. Hal ini menyebabkan banyak warga masyarakat terutama anak-anak sekolah sulit mengikuti proses belajar mengajar lewat jaringan internet.

Seperti diungkapkan oleh Stefanus Pedo, seorang guru di SDI Sano Nggoang. Ia mengaku, beberapa kali pihaknya harus ke Werang, Ibu Kota Kecamatan Sano Nggoang untuk bisa mengakses jaringan internet.

“Kami ini serba susah. Jalan rusak, internet juga sering lelet. Sementara kami dituntut untuk bekerja profesional dan cepat,”ujarnya.

Ia berharap, jalan segera diperbaiki dan internet segera lancar agar mempermudah aktivitas masyarakat termasuk anak-anak sekolah.(kis)

         

Share :

Baca Juga

Ekonomi Bisnis

Ibu-ibu Desa Siru Dilatih Tentang Tata Boga

Ekonomi Bisnis

Derita Petani Tak Kunjung Berakhir

Ekonomi Bisnis

30 Peserta Lolos Tahap Business Scaling-Up Program Inkubasi

Ekonomi Bisnis

Pariwisata Holistik, Merawat Budaya dan Religi

Ekonomi Bisnis

115 Hektare Sawah di Lingko Ngaung Terancam Gagal Panen

Ekonomi Bisnis

Menikmati Sayuran Organik di Bentangan Alam Mbeliling

Investasi

Provinsi Jabar, Target Market Potensial

Ekonomi Bisnis

Pariwisata untuk Pertumbuhan Inklusif