RUTENG, FLORESMERDEKA.com- Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan, proporsi konsumsi buah/sayur per hari dalam seminggu pada penduduk umur ≥ 5 Tahun ≥ 5 porsi di Propinsi NTT adalah 7,61 % dan secara spesifik di Kabupaten Manggarai lebih rendah yakni 4,49%.
Menyikapi hal ini, sekelompok mahasiswa program studi (Prodi) sarjana keperawatan Universitas Katolik Indonesia (Unika) St, Paulus Ruteng menggelar kegiatan pembuatan kripik dengan bahan baku bayam bercampur gula aren (amaranthus gengeticus arenga pinuata).
Kripik ini diyakini sebagai alternatif cemilan bergizi untuk anak-anak dengan bahan baku produk lokal yakni sayur bayam dan gula aren atau gula merah. Masalah gizi pada anak disebabkan oleh berbagai aspek. Salah satunya, jenis makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Pilihan jenis cemilan ikut memengaruhi gizi anak-anak. Asupan gizi atau nutrisi yang memadai sangat dibutuhkan oleh anak-anak terutama anak-anak yang berada pada fase pertumbuhan.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Prodi sarjana keperawatan/ners dengan unit kewirausahaan Warek III Unika St, Paulus Ruteng. Seperti diungkapkan Yohanes Jakri, dalam rilis yang diterima madia, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, menjelaskan, kripik bayam dicampur dengan gula aren ini sebagai produk cemilan alternatif yang bergizi bagi anak-anak. Kegiatan ini diadakan guna memenuhi kebutuhan sayur bergizi bagi anak-anak. Sasaran utama dari hasil PKM-K ini adalah anak-anak usia sekolah.
“Permasalahan utama yang dialami oleh anak-anak adalah kurangnya minat anak untuk mengkonmsumsi sayuran,” jelasnya seraya mengatakan, salahsatu upaya yang dilakukan yakni dengan memrpoduksi kripik ini
Menurut dia, kripik ini merupakan hasil inovasi cemilan yang berbahan dasar sayur bayam. Kripik sayur bayam mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, C, E dan kalsium untuk meningkatkan pertumbuhan sel dan membangun jaringan tubuh. Kandungan nutrisi sayuran merupakan faktor penting untuk menjaga kesehatan tubuh anak. Bagi anak-anak, nutrisi sangat diperlukan bagi tumbuh kembang anak. Sayuran juga dapat memperkuat daya tahan tubuh serta meningkatkan kemampuan belajar.
“Sayur merupakan kelompok pangan sumber berbagai zat gizi mikro yang penting bagi proses metabolisme tubuh,” terang dia.
Senada diungkapkan Ketua Kelompok PKM-K, Adelgonda Fitri Jeharut. Dia menjelaskan, bahan baku untuk pembuatan kripik ini sangat mudah diperoleh dan proses pembuatannya pun sangat praktis dan sederhana. Ia menyebutkan, kegiatan ini dilakukan secara offline. Sedangkan untuk penjualan dan distribusi dilakukan secara ofline pula dengan memperhatikan protokol kesehatan. Ia berharap, usaha ini dapat bermanfaat dan berkontribusi untuk mengatasi persoalan gizi anak-anak.
Ia juga berharap agar program ini dapat dikembangkan secara berkelanjutan dengan bekerjasama dengan petani budidaya sayur bayam dan pegiat gula aren. Program ini juga dapat mengangkat dan mempromosikan makanan nusantara (tradisional) menjadi makanan popular dikalangan masyarakat.*(FMC)