Kaya Potensi, Miskin Perhatian - FloresMerdeka

Home / Bumi Manusia

Senin, 10 Januari 2022 - 03:39 WIB

Kaya Potensi, Miskin Perhatian

Dua orang petani sedang di kebun mereka di Kampung Lewur. Kuwus.(Foto:Kornelis Rahalaka/Floresmerdeka)

Dua orang petani sedang di kebun mereka di Kampung Lewur. Kuwus.(Foto:Kornelis Rahalaka/Floresmerdeka)

LABUAN BAJO, FLORESMERDEKA.com-Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, Ndoso, dan Welak memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sejak dulu, daerah ini dikenal sebagai penghasil tanaman perdagangan seperti cengkeh, kakao, kopi, pinang, vanili dan tanaman rempah-rempah.

Kawasan yang terletak di ketinggian 700-1200 dpl ini juga dikenal miliki daya tarik wisata alam dan budaya yang beragam. Sebut misal, air terjun Coal, Cunca Polo hingga atraksi seni budaya seperti caci, sanda dan tari-tarian khas daerah setempat. Sebagian besar wilayah ini terletak di dataran tinggi yang diapiti oleh gugusan bukit dan gunung yang tinggi dan curam.

Kawasan ini tergolong wilayah paling subur karena hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh di daerah ini. Memasuki kawasan Rehak, Orong, Dieng, Ranggu, Lasang, Nantal, Golo Welu, kita dapat saksikan panorama alam yang indah dengan beragam tanaman pertanian dan perdagangan. Hamparan sawah, perkebunan cengkeh serta keunikan kampung-kampung tradisional yang terletak di atas perbukitan atau di tanah datar. Kita dapat saksikan keaslian budaya serta meragam ceritra rakyat dibumbui kisah-kisah mitos, magis-spiritualseputar sejarah keberadaan kampung dan masyarakat yang tersebar di wilayah tersebut.

Kampung Robo, Wae Rii, Pogo, Racang, Dieng, Ranggu, Pora, Jeong, Ndiuk, Coal, Lewur, Lewat, Momol, Waning, Tentang adalah beberapa kampung yang kaya akan sumber daya alam dan obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Namun, akses untuk menjangkau kampung-kampung tersebut tidak mudah. Butuh waktu, tenaga serta sarana prasarana yang memadai.

Saat ini jalur jalan dari Orong menuju Ranggu sebagian diaspal namun di beberapa titik masih rusak parah dan rawan longsor. Sementara jalur jalan dari Orong menuju Datak dalam kondisi memprihatinkan. Demikian pula jalur jalan dari Golo Welu menuju Coal-Lewur dan Lewat dalam kondisi serupa. Rusak parah di beberapa titik. Kondisi ini tentu saja sangat menghambat arus transportasi dan rawan terjadi kecelakaan lalulintas.

Kaya potensi, miskin perhatian. Itulah realitas sosial yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah ini. Kerinduan masyarakat untuk menikmati jalan yang mulus masih sebatas mimpi. Kondisi jalan di jalur Golo Welu-Lewur-Lewat misalnya, dalam kondisi memprihatinkan. Di beberapa titik, kondisi jalan sudah sulit dilewati kendaraan. Setiap kendaraan yang melewati jalur tersebut mesti ektra berhati-hati. Selain kondisi rusak, jalan pun sempit sehingga rawan terjadi kecelakaan bila saling berpapasan.

“ Kalau musim hujan begini, kami sulit bepergian keluar wilayah,”ujar Regina, warga Kampung Lewur kepada Floresmerdeka yang ditemui Sabtu pekan lalu.

Kondisi jalan di wilayah ini memang sangat memprihatinkan. Padahal, jalur jalan ini merupakan urat nadi utama roda perekonomian masyarakat dan akses utama bagi ribuan warga masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan antara Manggarai dan Manggarai Barat. Bagi warga, mereka hanya membutuhkan tiga hal yakni jalan, listrik dan air. Karena ketiga hal ini adalah kebutuhan dasar masyarakat. Seperti diungkapkan Bapak Adrianus, petani vanili dan coklat.

Sebagai petani penghasil komoditi perkebunan, ia mengaku mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil komoditinya ke pasar. Selain sulitnya akses jalan, harga-harga komoditi petani pun tak pernah menentu  lantaran harga ditentukan dan dipermainkan oleh para tengkulak. Belum lagi para pencuri yang kerap beraksi terutama menjelang musim panen tiba khusus bagi tanaman vanili dan coklat.

Praktik-praktik demikian membuat petani tak pernah sejahtera karena hasil jerih payah mereka tidak pernah dihargai secara layak. Harga komoditi usaha mereka ditentukan oleh para tengkulak, bukan ditentukan oleh para petani itu sendiri yang telah bersusah payah mengusahakannya.

Baik Regina maupun Adrianus berharap agar pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani di wilayah perbatasan terutama kondisi infrastruktur jalan agar akses mereka ke pasar atau ke wilayah lain tak ada hambatan. (Kornelis Rahalaka)

         

Share :

Baca Juga

Bumi Manusia

Mengenal Mitos-Mitos Orang Manggarai

Bumi Manusia

Bincang-Bincang Media Bersama Bupati Ande Agas

Bumi Manusia

Presiden Jokowi, BPO dan Pariwisata NTT (bagian-2)

Bumi Manusia

Arnoldus Stara, Meniti Hidup dari Moke

Bumi Manusia

Meneropong Internet di Kalangan Milenial
Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe,

Bumi Manusia

Final Liga Champions Tanpa Penonton, Kylian Mbappe: Ini Aneh

Bumi Manusia

Gunung Ile Lewotolok Semburkan Lava Pijar

Bumi Manusia

Martinus Meda, Si Pemburu Madu dari Sikka