Drama Cinta Berujung Dusta Seorang Polisi (Bagian IV) | FloresMerdeka

Home / Telusur

Kamis, 18 Maret 2021 - 00:25 WIB

Drama Cinta Berujung Dusta Seorang Polisi (Bagian IV)

Catatan Redaksi. Beberapa tahun lalu, seorang gadis melaporkan seorang polisi ke Polres Manggarai. Sang gadis terpaksa mengadukan hal itu lantaran  ditinggalkan begitu saja oleh oknum polisi pasca dinyatakan positif hamil. Hingga saat ini  belum ada titik terang penyelesaiannya. Korban terus menyuarakan untuk mencari keadilan. Bagaimana tragika  itu terjadi? Ikuti  kisah sang korban yang diturunkan secara serial mulai edisi ini.

Hosting Unlimited Indonesia

Re..Saksi Abadi Pengkianatan Cinta YSA (4)

Rey. Apa kabarmu? Segumpal kata yang sulit dijawabnya. Ia masih kecil. Usianya baru dua tahun. Masih polos. Belum tahu apa-apa. Dunianya bermain. Radius bermainnya pun amat  terbatas. Yang itu-itu saja. Sekitar  teras rumah. Ruang tidur. Juga ruang keluarga.

Iklan Kementerian Agama

Tangannya  menggapai-gapai.  Apa saja yang ditangkap indra matanya.  Bicaranya masih terbata-bata. Hanya beberapa kosa kata yang mampu ia ucapkan. Rey masih dalam tahap pertumbuhan. Seiring bertambahnya usia,  Rey, bakal besar dan dewasa.

Rey, dalam kepolosan  dan kesuciannya tidak merasakan  kegoncangan bathin ibunya. Melan-ibuhnya  merayakan dalam pedih yang tak ada putusnya. Hingga tirisan air matanya kering. Kemudian gersang  seiring pertumbuhan seorang Rey.

Melania Siti Daus (24). Nama lengkapnya. Sang bunda Rey menyentuh hangat raga sang buah hatinya. Meski peluh terus menggigit tubuhnya. Darah apalagi. Telah ia nyatakan ketika berjuang menghadirkan sang buah hatinya itu.

Melan tetap membalut selimut cinta yang total  bagi  anaknya. Seraya mendaraskan kidung ini.“Tidurlah anakku. Kau masih terlalu kecil. Dunia ini keras. Jangan kau tanyakan siapa ayahmu. Bertumbuhlah. Cepatlah besar anakku. Kau pasti tahu artinya. Tinjulah  kecongkakan dunia”.

Melan dalam pilu yang menyiksa, tetap setia merawat, meninabobohkan, Rey. Ini  kewajiban. Panggilan hati seorang ibu. Mengakrabkan segala raga dan jiwa. Agar Rey bertumbuh menjadi anak yang baik. Jadi kebanggaannya, kelak. Meski terpahat di sudut sukma terdalamnya. Di putihnya hati tentang sosok ayahnya.

Andaikan lembar-lembara kebersamaan Melan dan YSA (40) tidak kusut. Jarak tidak melebar. Hati tidak terobek.  Cinta tetap berpagut-pagutan, Rey akan merasakan ayunan dekapan yang menghangatkan. Pelukan  mesra yang bertaut-tautan. Uapan  salju kedamaian yang bercium-ciuman.  Tapi Rey tidak merasakannya. Ia hanya mendamba dalam keterbatasan. Akalnya masih pendek. Raganya masih terbatas. Tetapi rindu menjintakan kehangatan sang ayah menjadi oase yang tak bertepi.

Andreas Rey Melano. Nama lengkapnya. Disapa Rey. Lahir 13 Mei 2019 lalu. Sejak nongol ke buana raya ini, Rey belum merasakan belalaian hangat dari seorang ayah. Sentuhan kasih seorang bapak. Rona polosnya tetap melumat rindu. Kelak, Rey bakal menuntut jawaban. Aku anak siapa?  Rey bakal  mengulangi senandung butir-butir syair lagu ini. Karya Felix Edon yang dipopulerkan Betrand Peto.

Weong go nai ge.Weong weleng nai ge. Anak diong kaku ta. Wau doing kaku ta. Hoo calang anak wara. Hoo copel anak koe.Idede  weong nai ge. Terjemahan lugasnya.  Sedih hatiku. Sedih amat. Aku ini anak siapa. Turunan dari siapakah aku ini. Aku masih kecil. Tidak bisa berbuat apa-apa. Inilah resiko anak ‘buangan’. Hatiku sangat sedih. Pedih sekali.

Rey hadir atas ekspresi cinta Melan dan YSA, seorang anggota Polres Manggarai.Jauh sudah mereka melangkah.  Dan Rey adalah bukti titipan cinta Sang Ilahi. Melalui mereka Rey ada. Ada karena diadakan oleh sang ada itu sendiri. Namun Rey hadir  da nada dalam kepolosan ketika ayah dan ibunya tak bersama lagi. Maka pertanyan wau diong  kaku ta (Turunan dari siapa aku ini) menuntut jawaban agar helaan napasnya legah. Jati dirinya kokoh dalam realitas kediriannya.

Karena itulah   Melania Siti Daus (24)  terus menggemahkan perjuangan agar pertanyaan  Rey  wau diong kaku ta bisa terjawab. Pertanyaan ini wajib hukumnya dijawab   Bripka YSA (40). Karena adanya Rey lantaran adanya YSA yang mengadakan. Meski bukan pemilik ada. Tetapi dalamnya ada pemilik ada itu ada YSA. Maka   tanggung jawabnya sebagaimana disahadatkannya , termasuk membiayai  kehamilan hingga melahirkan  sebesar Rp 50. 000.000. (Lima Puluh Juta Rupiah) wajib dipenuhi. Sehingga keterlibatan adanya YSA dalam adanya Rey terpenuhi dalam kedirian dan eksistensi seorang anak bernama Rey.

Apakah angka Rp 50 juta itu  mampu melunasi semua kerinduan seorang anak bernama Rey? Tidak.  Berapa pun jumlahnya tidak sanggup menggantikan hakekat terdalam seorang anak bernama Rey. Tetapi hanya  bagian kecil dari tanggung jawab YSA  yang telah berkreasi dalam adanya  hingga Rey ada.

Atas nama itulah  ibunda Rey berjuang agar kemudian, Rey, tidak memikul beban  luka abadi.Bbhoto bhabang agu bentang. Toso agu tind’ek   lonto one beo. Ata koe hoo bok one mai bhetong. Bengkar one mai belang. ( Rey tidak dibuli. Fitnah. Turunan   tidak punya klen dan ayah kandung).Di titik ini, perjuangan ibuda-Melan hendak  menegaskan bahwa realitas kemanusiaan yang manusiawi selalu melingkup dalam keseluruhan kemanusian seorang anak bernama Rey.

Rey, memiliki kehidupan.  Memiliki masa depannya.  Rey tidak menghendaki dia ada. Rey ada karena kehendak Ilahi Maha Ada yang dititipkan pada Melan dan YSA. Jika YSA mengabaikan  pengakuan wau dan tanggung jawab secara sosial kultural identik dengan mengingkari kehendak Sang Ilahi pemilik ada itu. Dengan demikian Rey akan tetap memikul beban kekal dan luka abadi saksi pengkhianatan cinta seorang YSA. (FMC/bersambung)

Share :

Baca Juga

Telusur

Menyingkap Fakta Sejarah Batas Wilayah Manggarai-Ngada ( Bagian VII)

Telusur

Menyingkap Fakta Sejarah Batas Wilayah Manggarai-Ngada (Bagian II)
Peta tanah kawasan Keranga, Kelurahan Labuan Bajo yang disengketakan oleh banyak pihak.

Dinamika Daerah

Menelisik Konflik Tanah di Labuan Bajo (Bagian-II)

Telusur

Drama Cinta Berujung Dusta Seorang Polisi (Bagian III)
Jemur ikan

Seribu Kata

Jemur Ikan
Nikolaus Taman,S.Pd

Sudut Pandang

Mengenal Para Pemilih Fanatik Rasional

Telusur

Menyingkap Fakta Sejarah Batas Wilayah Manggarai-Ngada (Bagian V)

Seribu Kata

Pencak Silat