MAUMERE, FLORESMERDEKA.COM-Tim Relawan untuk Kemanusiaan Flores (TRuK-F) sedang mendampingi belasan anak dibawah umum yang menjadi korban seks komersial (PSK) di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasus memekerjakan anak dibawah umur oleh sejumlah hotel di Maumere itu berhasil dibongkar Polda NTT, beberapa waktu lalu. Lembaga TRUK-F Maumere bersama Suster Eustochia, SSPS langsung bergerak mendampingi para korban. Para korban untuk sementara ditampung di Kantor TRUK Maumere.
Para korban mengaku merasa senang dan apresiasi kepada suster dan TRuK F yang telah mendampingi mereka.
“Kami senang dan terima kasih kepada suster dan lembaga TRuK yang bersedia menampung dan mendampingi kami,” DWM, seorang korban asal Cianjur, Jawa Barat yang ditemui media ini di Kantor TRUK-F Maumere, Rabu (16/6/2021).
DWM mengaku semenjak ia dan teman-temannya dititipkan oleh tim Polda NTT di TRUK Maumere, Selasa malam, mereka diperlakukan dengan sangat baik oleh Suster Eustochia dan Tim TRUK Maumere.
“Suster dan Kru TRUK Maumere melayani kami dengan sangat ramah. Suster juga selalu memotivasi kami untuk tetap semangat dan menjalani tahapan sesuai prosedur yang berlaku,” ungkapnya.
Rasa terima kasih yang sama juga disampaikan oleh salah seorang PSK Bintang Pub berinisial NN asal Desa Dopo Wetan, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Saya dan teman-teman dilayani dengan sangat baik sekali oleh Suster Eustochia,SSpS dan kru TRUK Maumere. Saya menyampaikan terima kasih kepada TRUK Maumere yang telah ikhlas menampung kami,” katanya.
Kami Siap Melayani
Sementara itu, Koordinator Tim Relawan Untuk Kemanusiaan (TRUK) Maumere Suster Eustochia menyatakan, lembaga siap melayani para korban termasuk semua 17 anak yang menjadi korban dan dijadikan sebagai pekerja seks komersial.
“Kami selalu melayani siapa saja yang menjadi korban akibat eksploitasi anak di bawah umur, termasuk 17 pekerja pub yang terjaring dalam operasi Tim Polda NTT yang saat ini sedang titipkan di TRUK Maumere. Kami selalu melayani mereka dengan tulus hati,” kata Suster Eustochia.
Suster Eustochia mengaku ia sudah bertemu dengan 17 korban eksploitasi anak di bawah umur dan telah memberikan motivasi kepada mereka terkait keamanan mereka selama berada di TRUK Maumere. Upaya perlindungan terhadap mereka dan tekad TRUK Maumere untuk siap memenuhi kebutuhan mereka selama dititip sementara di TRUK Maumere.
“Saya sampaikan kepada mereka, kalau butuh sesuatu harus disampaikan kepada TRUK Maumere. Kami siap melayani dan memenuhi apa yang dibutuhkan sebisa kami,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya oleh media, Tim Subdit IV Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTT yang dipimpin AKP Riky Daly, SH berhasil membongkar kasus eksploitasi anak yang dipekerjakan pada 4 pub di Kota Maumere, pada Senin (14/6) malam.
Dalam operasi ini, tim berhasil mengamankan 17 anak yang bekerja pada 4 pub di Kota Maumere. Pekerja di bawah umur yang terjaring ini kemudian dititipkan sementara di Kantor Tim Relawan Untuk Kemanusiaan (TRUK) Maumere sejak Selasa (15/6) malam.
Ketua Tim Subdit IV Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTT yang dipimpin AKP Riky Daly, SH. didampingi Koordinator TRUK Maumere,
Suster Eustochia, SSpS dan Kadis DPPKBP3A Kabupaten Sikka dr. Maria B.S. Nenu kepada media ini di Kantor TRUK Maumere, Rabu (16/6/2021) menjelaskan, tim yang bertugas mengamankan 17 anak di bawah umur itu masing-masing 8 orang dari Bintang Pub, 5 orang dari Sasari Pub, 3 orang dari 999 Pub, dan seorang dari Libra Pub.
“Jumlah anak di bawah umur yang kami amankan dan titipkan di TRUK Maumere ada 17 orang,” kata AKP Riky Daly.(cho)