Mengenal David Melo Wadu, Calon Wakil Bupati Sumba Timur
WAINGAPU, FLORESMERDEKA.COM – Bagi masyarakat Sumba raya, nama David Melo Wadu sudah tak asing lagi. Pria kelahiran Waingapu 15 Juli 1969 itu, pernah menjadi anggota DPRD Provinsi NTT daerah pemilihan (Dapil) III, yakni Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya (SBD), periode 2014-2019.
Di DPRD, David Melo Wadu dipercaya sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi infrasruktur. Ia juga menjadi bagian dari anggota badan anggaran lembaga terhormat itu.
Tentu kepercayaan itu bukan tanpa alasan. Sebab, David Melo Wadu seorang sarjana teknik lulusan Universitas Warmadewa, 2004 silam.
Sebelum terjun ke dunia politik, David Melo Wadu bekerja di beberapa perusahaan. Tahun 1997 silam, David ditugaskan sebagai ahli teknik sipil di PT. Adicipta.
Di perusahaan tersebut, David pernah ditugaskan untuk melakukan kajian terhadap kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Propinsi Jawa Timur, mendesain program pembangunan jaringan air minum yang terintegrasi dan melakukan proyeksi terhadap permintaan air bersih disetiap kabupaten/kota yang dilayani PDAM.
Selepas dari Jawa Timur, Oktober 1998, David Melo Wadu menginjakan kaki di Pulau Dewata. Di Bali, ia bekerja di PT. Trio Bali dan ditugaskan sebagai civil engenering. Di perusahaan itu ia pernah mengerjakan proyek renovasi seluruh lantai marmer di Pembangunan Bali Cliff Hotel dan Hotel Niko Bali.
Agustus 2002, David kembali ke Jakarta. Ia ditugaskan sebagai civil engineer di PT. Andalan Reketa Consultindo. Saat itu, perusahaan tersebut sedang mengerjakan Project Type Sector Loan for Water Resources Decelopment II (PTLS), JBIC Loan No. IP. IP-50. David pun diberi tugas untuk mereview kondisi fisik dan pertumbuhan populasi dalam daerah tangkapan air.
Menganalisa rencana dan kawasan lingkungan didaerah tangkapan, menyiapkan rencana lahan pakai dan mendesain program partisipasi masyarakat dalam perlindungan hutan di daerah tangkapan. Mendesain strategi perkembangan tangkapan dan program masyarakat yang terlibat, faktor pribadi dan partisipan pemerintah didalam sektor perkembangan pengairan.
Februari 2003, David dipercaya sebagai civil supervisor PT. Ulu Bukit Suluban. April 2004 ia juga dipercaya sebagai Asisten Proyek Manager PT. WBN Lotus Food Service. Di perusahaan itu, ia ditugaskan untuk melaksanakan perhitungan RAB proyek Pembangunan Cafe Shop dan The Pantry di Hardys Sanur, Bali.
Kembali ke NTT
Sejak Juli 2005, alumni SMA Andaluri Waingapu itu mulai berkiprah di tanah kelahirannya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia ditugaskan sebagai Koordinator Konsultan atau KMK (Konsultan Mangemen Kabupaten) di Kabupaten Sumba Timur. Ia bekerja di PT. Buana Archicon, sekaligus Subkon PT. Amythas.
Setahun kemudian, David ditugaskan sebagai koordinator konsultan atau KMK (Konsultan Manegemen Kabupaten) PT. Tata Guna Patria. Sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan Dinas Kimpraswil Propinsi NTT dan Dinas Kimpraswil Kabupaten Sumba Timur.
Januari 2008, ia percayakan sebagai Civil Work Spesialist (CWS) PT. Mitra Lingkungan Dutaconsultan (Lead Firm), PT. Biro Insinyur exsata dan PT. Ciriajasa Rancang Bangun.
Februari 2009, David Melo Wadu dipercaya sebagai Contruction Inspector (Engineer) PT. Mitra Lingkungan Dutaconsult. Di perusahaan tersebut David sempat mengerjakan proyek Sampling Asbestos Containing Materials in Australia Indonesia Basic Education Program (AIBEP) Schools.
Enam bulan kemudian, David ditugaskan sebagai TAMK (Tenaga Ahli Manegemen Kabupaten) Lembata. Ia mengerjakan proyek program pembangunan infrastruktur perdesaan (PPIP) tahun anggaran 2009, Kabupaten Lembata. Juni 2010, David mengerjakan proyek yang sama. Kali ini ia ditugaskan di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat.
April 2011, David mengerjakan proyek Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) tahun anggaran 2011, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia ditugaskan untuk menyusun rencana kerja pelaksanaan program di tingkat Provinsi NTT dengan mengacu pada rencana kerja Nasional, membantu TPPr dan tim pengarah provinsi dalam mensosialisasikan PPIP kepada stakeholder di provinsi dan kabupaten serta monitoring serta evaluasi seluruh proses program.
Juni 2012, ia diberi tugas selaku TAMPr (Tenaga Ahli Manegemen Provinsi Nusa Tenggara Timur) dengan status kepegawaian sebagai konsultan individu. Ia ditugaskan untuk menyusun rencana kerja pelaksanaa program di tingkat provinsi NTT dengan mengacu pada rencana kerja Nasional.
Tahun 2014, David terpilih menjadi anggota DPRD NTT, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia juga dipercaya sebagai sekretaris Fraksi dan Ketua Komisi 4 yang membidangi Infrastruktur.
Kini, David Melo Wadu bertarung di Pilkada Kabupaten Sumba Timur, 9 Desember mendatang. Ia diusung sebagai calon Wakil Bupati, berpasangan dengan Kristofel Praing.
Keduanya dikenal dengan sandi politik SEHATI dan tagline, Sejahtera Harmoni dan Tertib. Keduanya optimis memenangkan Pilkada Sumba Timur. (FMC)
