WAINGAPU, FLORESMERDEKA.COM-Camat Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur Dionisius Randjamuda nekat mengakhiri hidupnya dengan gatung diri di rumahnya.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono, S.IK, membenarkan peristiwa naas tersebut. Berdasarkan keterangan keluarga melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru, Camat Dionisius ditemukan tewas di rumah miliknya. Di saku korban ditemukan sepucuk surat yang ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur.
“Setelah melakukan pengecekan di saku baju milik korban ditemukan sebuah amplop yang berisikan surat yang ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur. Isinya meminta kepada pihak Kepolisian agar jenazah korban tidak di autopsi karena apa yang dilakukan atas keinginan sendiri,” Kapolres Wicaksono..
Berdasarkan temuan surat tersebut maka dapat dipastikan jika korban telah berencana mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
“Terkait pernyataan penolakan otopsi, pihak keluarga masih menunggu persetujuan dari saudara kandung korban. Namun akan tetap dilakukan pemantauan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru,” jelas dia.
Dionisius diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah orangtuanya di Kampung Haumara RT 1/RW 1, Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Selasa 20 Juli 2021.
Adapun kronologi kejadian disebutkan, korban meminta saksi Klemens dan Lukas agar menutup semua pintu dan jendela rumah milik orang tuanya yang berbentuk rumah panggung. Korban beralasan ia hendak beristirahat.
Korban kemudian, meminta kedua saksi untuk pergi bermain di sebuah bengkel, tidak jauh dari rumah panggung. Tak berselang lama, datang Kornelis, bapak sepupu korban yang pulang dari kebun. Lukas pun memberitahu kepada Kornelis agar membuka pintu pelan-pelan karena korban sedang istirahat.
Setelah Kornelis membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, ia tidak melihat korban di tempat tidur. Ia hanya melihat sandal milik korban dan tikar yang tersimpan di ruang tengah rumah panggung tersebut.
Saat itu, saksi Kornelis memberitahukan kepada Lukas untuk mencari korban.Kedua langsung masuk ke dalam kamar milik Lukas. Kedua saksi mendapati korban sudah tak bernyawa. Korban dalam posisi tergantung.
“Saat itu korban menggunakan kemeja batik warna biru dipadukan celana kain warna hitam. Melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak sambil menangis,” sebutnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saksi Kornelis langsung keluar dari rumah memberitahukan kepada saudari kandung korban, Marieti Kaborang perihal kejadian itu.Saksi langsung mengambil parang dan memotong tali yang melilit di leher korban.
Bbeberapa tetangga datang membantu mengangkat korban dan meletakan di atas balai-balai rumah dan melakukan upaya pertolongan pertama. Namun, kondisi korban tidak bisa ditangani sehingga korban langsung dibawah ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Lindimara menggunakan kendaraan pribadi milik keluarga korban.
Tiba di rumah sakit, korban segera ditangani oleh petugas medis namun oleh dokter, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.*(FMC)