Kompiang: Oleh-Oleh Khas Manggarai yang Paling Digemari | FloresMerdeka

Home / Ekonomi Bisnis

Rabu, 2 Juni 2021 - 06:43 WIB

Kompiang: Oleh-Oleh Khas Manggarai yang Paling Digemari

Ada banyak pilihan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang ketika berlibur ke Labuan Bajo, mulai dari produk kreatif, kain tenun, hingga kuliner. Salah satu yang menjadi ciri khas buah tangan kota ini adalah Kompiang. Produk kuliner yang syarat akan nilai sejarah yang kuat serta memiliki cita rasa yang sangat lezat.

Hosting Unlimited Indonesia

Kompiang adalah penganan lokal tradisional khas masyarakat Manggarai. Warisan kuliner dari akulturasi budaya Tionghoa. Dikisahkan tentang muasal makanan ini pertama kali dicetuskan oleh Qi Jiguang, seorang panglima perang di Fujian pada Tahun 1562. Saat bertempur dengan perompak Jepang, pihaknya selalu dapat dideteksi keberadaannya oleh musuh dari aroma masakan yang disediakan untuk pasukannya. Sedangkan pihak lawan membawa bekal nasi kepal (Onigiri) sehingga bisa lebih mudah menyerang dan juga sulit dideteksi keberadaannya karena tidak ada aktivitas memasak.

Akhirnya Qi Jiguang menyusun strategi dengan  membuat makanan yang setipe dengan Onigiri. Tekstur makanan itu sengaja dibuat keras sehingga tidak mudah hancur dan tahan lama. Selain itu, bagian tengahnya diberi lubang untuk menyelipkan tali dan bisa dibawa dengan mudah dengan menggantungkannya di leher. Berkat ide itulah akhirnya perompak jepang bisa dikalahkan. Untuk mengenang kemenangan tersebut, makanan ini pun disebut sebagai Guang Bing atau Guang Biang yang pada akhirnya menjadi Kompiang atau Kompia.

Iklan Kementerian Agama

Tidak banyak bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kompiang. Secara umum, membuat kompiang sama dengan membuat roti. Cukup dengan tepung terigu, garam, gula, dan ragi saja. Bentuk kompiang saat ini sudah tidak memiliki lubang ditengahnya, melainkan bulat utuh. Jika matang, warnanya menjadi coklat lembut. Diatasnya ditaburi wijen yang dalam bahasa Manggarai disebut Longa. Olehnya itu Kompiang dengan taburan wijen diatasnya sering juga disebut sebagai Kompiang Longa. Penganan ini Sangat enak disajikan dengan teh hangat ataupun kopi.

Untuk penyimpanannya sendiri, Kompiang bisa bertahan selama tiga hari pada suhu dalam ruangan, dan bisa sampai tujuh hari apabila disimpan dalam lemari es. Karena bisa disimpan dalam rentang waktu yang cukup panjang, makanan khas Manggarai ini sangat cocok untuk di jadikan oleh-oleh.

Ada sedikit perbedaan dengan cara penyajian Kompiang di NTT. Disini biasanya Kompiang bisa langsung dimakan atau digoreng terlebih dulu sesuai selera, dan teksturnya terasa lebih lembut. Walaupun demikian, Kompiang tetap awet dan tahan lama. Sejak dahulu kala, sebagian besar masyarakat NTT sangat menyukai Kompiang dan selalu dijadikan oleh-oleh setiap berpergian.

Saat ini, Kompiang sudah diproduksi dengan banyak varian rasa yang bisa dipilih sesuai selera. Harganya pun sangat terjangkau. Di Labuan Bajo sendiri, terdapat banyak tempat yang menyediakan oleh-oleh Kompiang. Bahkan cafe dan resto pun menyediakan Kompiang sebagai salah satu menunya. *(Team BPOBLF)

Share :

Baca Juga

Ekonomi Bisnis

Bupati Lembata Siapkan Chef Labuan Bajo untuk Melatih Ibu-ibu PKK

Ekonomi Bisnis

CV.Bajo Maritim Indonesia Bakal Hadir di Labuan Bajo

Ekonomi Bisnis

Kopdit Setia Janji dan Suka Damai Buka TP di Kukusan

Ekonomi Bisnis

60 Pelaku UKM di Mabar Dapat 2,4 Juta dari Presiden Jokowi
Persawahan Dahot

Ekonomi Bisnis

Potensi Tanaman Pangan dan Perdagangan Cukup Besar

Ekonomi Bisnis

Peternak Babi Kecam Aturan Pemda Ngada

Ekonomi Bisnis

115 Hektare Sawah di Lingko Ngaung Terancam Gagal Panen

Ekonomi Bisnis

Kaum Muda Kurang Minati Dunia Pertanian