Warga Ambil Paksa Jenazah di RS Siloam | FloresMerdeka

Home / Dinamika Daerah

Rabu, 21 Juli 2021 - 09:56 WIB

Warga Ambil Paksa Jenazah di RS Siloam

Warga ambil paksa jenazah keluarga di RS Siloam Kupang.(Foto: Ist)

Warga ambil paksa jenazah keluarga di RS Siloam Kupang.(Foto: Ist)

KUPANG, FLORESMERDEKA.COM-Sekelompok warga mengambil paksa jenazah di Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), lantaran mereka tidak terima keluarganya yang meninggal dunia divonis terpapar Covid-19.

Hosting Unlimited Indonesia

Peristiwa itu terekam salah satu kamera milik masyarakat dan menjadi viral di media sosial, Rabu 21 Juli 2021. Dalam video amatir berdurasi 30 detik itu, keluarga tampak memikul jenazah tanpa Alat Pelindung Diri (APD) menuju ke salah satu mobil Pick Up yang sudah parkir menunggu di depan RS Siloam.

Kondisi tersebut menyita perhatian publik, termasuk masyarakat Kota Kupang yang melintasi di jalan tersebut. Mereka berhenti dan menyaksikan langsung peristiwa itu.

Iklan Kementerian Agama

Kejadian itu mengakibatkan arus lalu lintas di ruas jalan depan Rumah Sakit Siloam Kupang mengalami kemacetan.

Salah satu keluarga korban dengan tegas melarang pihak manapun, termasuk Satgas COVID-19 Kota Kupang untuk menyentuh dan mengambil kembali jenazah keluarganya.

“Sonde (tidak, red) boleh ada yang sentuh. Sonde boleh. Bawa pulang, bawa pulang,” ujarnya dalam dialek bahasa Kupang, sambil menangis histeris.

Netizen kemudian ramai menanggapi video yang viral itu. Banyak dari mereka menyalahkan pihak pemerintah yang sudah belunder mengambil keputusan terkait pemakaman jenazah Bupati Lembata yang terpapar Covid-19.

“Masayarakat sudah mengikuti contoh yang sebelumnya,” tulis Valle Empatenam mengomentari video di salah satu group facebook.

Sementara Elvy Sonbay, menuliskan bahwa, masyarakat mengikuti contoh baik yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah. Sehingga pemerintah tidak boleh salahkan masyarakat dalam kasus itu.

“Pemerintah su kasih contoh yang baik. Makanya jangan salahkan masyarakat,” tulis Elvy menyindir pemerintah terkait kebijakan pemakaman jenaza Covid-19.

Mone Perai, dalam kolom komentar menuliskan, aturan yang dibuat oleh pemerintah merupakan contoh yang harus di ikuti. Namun jika pemerintah sendiri yang melanggar, maka otomatis masyarakat akan mengikuti contoh tersebut.

“Ini Kupang Pak. Aturan dibuat terus ada yang langgar, pasti dong (masyarakat,red) ikut na,” tulis Mone Perai seperti dilansir media setempat.

Sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat mengijinkan pihak keluarga untuk memulangkan jenazah Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur untuk dimakamkan di Lewoleba.

Bupati Eliazer Yentji Sunur, diketahui meninggal dunia karena terpapar COVID-19 di Rumah Sakit Siloam Kupang, Nusa Tenggara Tumur, Sabtu pekan lalu. *(FMC)

Share :

Baca Juga

Dinamika Daerah

Dinas PUPR Matim Pantau Pekerjaan Gelar Aspal

Dinamika Daerah

Pasien Covid-19 Ngamuk di Tempat Karantina

Dinamika Daerah

Wabup Stef Jaghur Lantik Sembilan Pejabat Eselon II

Dinamika Daerah

Dandim 1612 Manggarai Pantau Perayaan Malam Natal

Dinamika Daerah

Atasi Penyebaran Covid-19, Matim Wajib Lock Down
Sidang pembacaan vonis hakim terhadap tujuh terdakwah di Pengadilan Tipidkor Kupang.(Foto:Ist)

Dinamika Daerah

Tujuh Terdakwah Kasus Kerangan Divonis Bervariasi

Dinamika Daerah

Edi-Weng Janji Wujudkan Mimpi Almarhum Bupati Fidelis Pranda

Dinamika Daerah

Menelisik Konflik Tanah di Labuan Bajo (Bagian-I)