LEWOLEBA, FLORESMERDEKA.COM-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, Kabupetan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kekurangan tenaga kesehatan (Nakes). Hal ini terungkap saat Pelaksana Tugas Harian (PlH) Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menggelar Inspeksi mendadak (Sidak) di RSUD tersebut, Rabu (21/7/2021).
Menurut laporan petugas medis setempat menyebutkan, selama masa pandemi Covid-19, RSUD Lembata masih membutuhkan sekitar 30 Nakes. Saat ini jumlah Nakes yang sudah terisi sebanyak 18, namun dari jumlah itu, sebagian sudah mengundurkan diri.
Kepala bidang pelayanan RSUD Lewoleba Dominicus Mali menyebutkan, manajemen rumah sakit telah melaporkan kepada Pemda Lembata kebutuhan 30 tenaga kesehatan bidan dan perawat di RSUD Lewoleba.
“Sudah terjawab delapan belas tenaga kesehatan. Tapi dari jumlah itu ada yang sudah mengundurkan diri dengan alasan mereka belum siap bekerja di ruang isolasi,” ujar Mali.
PLH Bupati Thomas juga menanyakan soal persediaan obat-obatan, vitamin dan oksigen yang dibutuhkan di RSUD Lewoleba selama masa pandemi corona ini. Dia meminta manajemen rumah sakit mencatat semua kebutuhan dan kekurangan dan data tersebut segera diberikan kepadanya untuk ditindaklanjuti.
Menurut PLH Bupati Thomas, penanganan serius dan cepat perlu dilakukan pemerintah di tengah situasi emergensi akibat melonjaknya pandemi Covid-19 di Lembata.
Selain itu, dia juga meminta manajemen RSUD Lewoleba melaporkan secara jujur dan terbuka tentang situasi dan kondisi yang ada di rumah sakit milik Pemkab Lembata tersebut.
PLH Bupati Thomas Ola Langoday sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Lembata. Ia ditunjuk oleh Gubernur NTT untuk menjabat sebagai PLH Bupati menggantikan Bupati Eliaser Yentji Sunur yang meninggal dunia, Sabtu pekan lalu. *(FMC)