Kolaborasi Parekraf Lembata dan BPOLBF Bangun Kemandirian | FloresMerdeka

Home / Dinamika Daerah

Senin, 7 Juni 2021 - 12:05 WIB

Kolaborasi Parekraf Lembata dan BPOLBF Bangun Kemandirian

Penandatanganan MoU antara Pemerintah Lembata dengan BPOPLBF. (Foto:Ist)

Penandatanganan MoU antara Pemerintah Lembata dengan BPOPLBF. (Foto:Ist)

LEWOLEBA,FLORESMERDEKA.COM-Kolaborasi pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Kabupaten Lembata bersama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOPLBF) diharapkan mampu membangun kemandirian masyarakat yang terintegrasi dan bermanfaat. Direktur Utama BPOPLBF, Shana Fatina menyampaikan hal ini pada kegiatan Forum Floratama di Lewoleba beberapa waktu lalu. Eliaser Yentji Sunur di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Hosting Unlimited Indonesia

“Kita sama-sama merumuskan visi-misi pariwisata dan pengembangan terpadu di Kabupaten Lembata yang merupakan satu diantara sebelas kabupaten yang menjadi wilayah koordinatif kami. Kiranya bisa semakin solid, berintegrasi dan bermanfaat,” terang Shana.

Ia berharap, melalui Forum Floratama, kedua pihak mampu berkolaborasi dalam visi yang sama sesuai peran masing-masing dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten. Dan BPOLBF mendorong agar para pihak saling berkoordinasi dengan skala prioritas perihal bagaimana pengembangan pariwisata bisa kembali ditingkatkan pasca pandemi Covid-19.

Iklan Kementerian Agama

Dia mengharapkan agar pariwisata Lembata tampil dengan wisata tematik yang sangat kuat. Karena itu pentingnya saling koordinasi baik di hulu maupun hilir. Dan mencapai hal ini perlu ada sinergi bersama. Semua pihak wajib bergandeng tangan secara bersama-sama mencapai impian bersama.

Menurut dia, wisata desa akan menjadi fokus utama. Dan prioritas utama yakni wisata Lamalera. Namun sebelum menuju Lamalera, destinasi lingkar Mingar, Lolong dan Tawe Untung (MLT) mesti dibenahi demi menyokong progres utama.

Selain itu, produk ekonomi kreatif Lembata juga harus terus digerakkan. Karena dalam waktu dekat yakni tanggal 18 Juni 2021 akan ada event Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang sedianya akan diselenggarakan di Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat.

“Saya berharap, produk ekraf dari Kabupaten Lembata bisa mengikuti event ini. Kami BPOPLBF  akan membangun platform, membantu menginkubasi produk-produk yang ada dari segi peningkatan kualitasnya, packaging hingga pemasarannya agar wisatawan yang datang ke Labuan Bajo bisa mengenal Lembata melalui produk-produk ekrafnya,” harap Shana.

Dia juga menyampaikan terima kasih atas segala support dan ia berharap semoga bisa berjalan seiring untuk memajukan pariwisata yang berkelanjutan dan sustainable. Pihak BOPLBF berharap Forum Floratama bukan hanya sebatas ceremonial biasa, tetapi harus ada tindak lanjut dan perlu dievaluasi bersama, karena Forum Floratama bukan punya BPOLBF tetapi milik bersama.

Sementara itu, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur berharap, kehadiran BPOLBF dapat menjadi pendorong percepatan pembangunan pariwisata Kabupaten Lembata secara berkelanjutan. “Ini (forum Floratama) merupakan momen yang sangat luar biasa. Meskipun jarak kota Lembata yang cukup jauh dari Labuan Bajo, tetapi pihak BPOLBF begitu perhatian untuk pengembangan kota ini,” ungkap Bupati Sunur.

Bupati Sunur menyebutkan, Lembata memiliki tantangan soal akses transportasi bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Lembata khususnya bagi wisatawan dari Labuan Bajo.Pasalnya waisatawan yang akan ke Lembata membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, kehadiran BPOLBF dapat berkolaborasi dalam upaya mencari alternatif pariwisata yang disesuaikan, seperti daya tarik atau hal-hal unik yang ada di Lembata menjadi pilihan yang dapat ditawaran kepada wisatawan. Sektor-sektor lain yang menjadi daya dukung harus dieksplor secara lebih luas.

“Produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan oleh masyarakat Lembata harus bisa dikolaborasikan dengan pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan pintu gerbangnya. Karena bicara pariwisata merupakan cara perjalanan orang dan bagaimana uang berputar disitu,” terang Bupati Sunur.

Bupati Sunur juga mengharapkan agar pariwisata mendatangkan benefit bagi masyarakat di daerah ini.Pariwisata mesti bisa mengakomodir dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat Lembata. Para pelaku pariwisata harus bisa bergerak dari hulu hingga ke hilir. Tugas tersebut bukan merupakan tugas pemerintah semata tetapi perlu kolaborasi bersama.

Dalam rapat ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Lembata dengan BPOLBF. Bupati Sunur berharap dengan penandatanganan nota kesepahaman ini dapat mempercepat pembangunan pariwisata di wilayah ini. Hadir dalam Forum Floratama tersebut, Bupati Lembata didampingi Asisten II, Pentahelix Kabupaten Lembata, Direktur utama BOPLBF, Shana Fatina didampingi Direktur Destinasi Pariwisata, Konstant Mardinandus dan Direktur Industri dan Kelembagaan Pariwisata Neysa Amelia. *(FMC)

Share :

Baca Juga

Dinamika Daerah

Pasien Covid-19 Ngamuk di Tempat Karantina

Dinamika Daerah

Sempat Vakum, Yosef Ode Kendali Organda Matim

Dinamika Daerah

Hendrikus Jempo: Pernyataan Anton Ali Menyesatkan
Kantor KPUD Mabar

Dinamika Daerah

Semua Paslon di Mabar Belum Penuhi Persyaratan

Dinamika Daerah

Didukung 11 Parpol, Khristofel Praing: Ini Kesempatan Emas

Dinamika Daerah

Dana Bertambah, Bangunan Mubazir

Dinamika Daerah

Pasien Covid-19 yang Meninggal di Manggarai Bertambah Satu

Dinamika Daerah

Korban Lakalantas Terima Santunan Rp.50 Juta