LABUAN BAJO,FLORESMERDEKA.com-Curah hujan tinggi, ditambah amburadulnya penataan infrastruktur seperti drainase serta buruknya perilaku masyarakat yang membuang sampah di sembarangan tempat mengakibatkan terjadinya banjir bandang di beberapa wilayah.
Seperti banjir bandang yang terjadi Kamis malam hingga Jumad (31/12/2021) pagi sampai siang hari ini. Di kawasan Sernaru, Kelurahan Wae Kelambu, Kota Labuan Bajo, ratusan rumah terendam banjir. Di sepanjang jalur jalan utama Sernaru sampai Lancang, warga harus berjibaku untuk mengatasi bencana banjir rob yang datang secara tiba-tiba. Warga bergotong royong menyelamatkan harta milik mereka.
Pantauan Floresmerdeka.com, ratusan warga berjuang keras menyelamatkan rumah dan harta benda mereka dari ancaman banjir. Sejumlah rumah toko (ruko) terendam banjir. Banjir juga masuk hingga merendam rumah-rumah penduduk di kawasan itu. Buruknya drainase dan lingkungan disinyalir menjadi pemicu utama banjir rob di kawasan ini. Berikut sampah-sampah yang dibuang sembarangan ikut memicu terjadinya banjir bandang yang meluber meluber hingga ke jalan-jalan umum.
Maria Dewi seorang warga setempat mengatakan, banjir datang secara tiba-tiba. Banjir langsung masuk ke kamar hingga merendam seluruh isi rumah. Berbagai perabot rumah tangga dan tempat tidur terendam banjir hingga mencapai 50 cm.
“Saya kaget. Air tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Masalahnya, tidak ada got di jalan itu,”ujar ibu tiga anak, pemilik bengkel las di jalan Sernaru.
Banjir Bandang juga menerjang kawasan Lamtoro, Kelurahan Wae Kelambu. Banjir di wilayah ini merupakan banjir kiriman dari wilayah Lancang dan Sernaru. Puluhan rumah di sepanjang bantaran sungai nyaris ambruk terkikis banjir.
Martin Toda, seorang warga Lamtoro kepada Floresmerdeka menyebutkan, puluhan rumah di sepanjang jalur DAS Wae Kelambu nyaris tersapu banjir. Rumah miliknya yang terletak hanya beberapa meter dari bibir sungai juga nyaris tersapu banjir pada dini hari tadi.
“Rumah saya juga hampir terbawa banjir. Banyak rumah di bantaran sungai ini yang terancam tenggelam,”ujar Martin seraya meminta pemerintah dan DPRD untuk memperhatikan kondisi warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Lamtoro.(kis)
